Selasa, 14 April 2015

Prosedur Do'a

1. Awali Doa dengan Asmaul Husna
 “Allah mempunyai Asmaul Husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu…” (QS Al-A’raf 7:180)
Asamaul Husna artinya nama2 yg baik, seperti Ar-Rahman (Maha Pemurah), Al Hakiim (Maha Bijaksana), Ar-Rahiim (Maha Penyayang),Al Kariim (Maha Dermawan), Al-Alim (maha Mengetahui). Merujuk ayat itu, ketika kita berdoa awali dgn asmaul husna yg kita hafal.
Sebaikanya kita mengerti makna setiap Asmaul Husna, alangkah baiknya kalau Asmaul Husna yg dibaca itu ada korelasi dengan permaintaan kita, misalnya kalo minta ilmu, awali dengan Ya’Aliim(Wahai yg Maha Tahu), Ya Hakiim (Wahai yg Maha Bijaksana). Kalo minta ampun, awali dgn Ya Ghafuur (Wahai yg Maha Pengampun). Tapi sekiranya makna Asmaul Husna itu tidak ada korelasinya, juga tidak masalah. Yang penting awali doa dengan Asmaul Husna.
2. Ucapkan Kalimah Tauhid
 Setelah membaca Asmaul Husna, lalu kita ucapkan Kalimah Tauhid, yaitu pernyataan yg mengekspresikan keimanan kita kepada Allah swt. Kita nyatakan bahwa Allah swt itu Maha Tunggal, Maha Berkuasa, tak ada sekutu bagi-Nya, dll.
Adapun kalimah tauhid yg sebaiknya kita baca saat berdoa adalah sebagai berikut.
“Allahuma inni asaluka bi anni asyahadu annaka antallahu laa ilaaha illa anta alhadu shamadul ladzi lam yalid wa lam yuulad wa lam ya’kullahu kufuwan ahad”
Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ya Allah, dengan bersaksi bahwa sesungguhnya Engkau adalah Allah yg tiada Tuhan selain Engkau, Yang Maha Tunggal dan Yang menjadi tempat bergantung, Yang tidak beranak dan tidak diperanakan dan tidak ada seorangpun yg setara dengan Dia. (HR Muttaqaf “alaih)
3. Mengulangi Doa
 “Nabi saw, apabila berdoa mengulanginya tiga kali, dan apabila meminta juga mengulanginya tiga kali (HR Muslim). Hadits shaih ini memberi arahan bahwa sebaiknya kita mengulang-ulangi doa.
4. Barengi Doa dengan ikhtiar
Doa dan ikhtiar bagaikan dua sisi dari satu mata uang. Keduanya saling melengkapi, tidak bisa dipisahkan. Kalau kita minta ilmu barengi dengan belajar, minta harta, dampingi dengan usaha, minta sukses dalam karier, iringi dengan kerja keras, minta kesembuhan, ikuti dengan pengobatan, dll.
“Bekerjalah (berusahalah) kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang beriman akan melihat pekerjaan (ikhtiar)-mu itu..” (QS. At-Taubah 9:105)
5. Manfaatkan waktu-waktu terbaik
a. Sepertiga akhir malam
Rasulullah saw bersabda, “Setiap malam, Tuhan kita turun ke langit dunia kita tersisa sepertiga setengah malam yg akhir. Maka Allah berfirman “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, pasti akan Aku kabulkan, dan siapa yang memohon kepada-Ku, pasti akan Aku beri, dan siapa yang memohon kepada-Ku, pasti akan Aku ampuni” (HR Bukhari Muslim, Tirmidzi)
b. Tengah malam dan setelah Shalat Fardhu
yang dimaksud dengan pertengahan malam pada riwayat ini sekitar jam satu pagi. Sedangkan yg dimaksud akhir shalat wajib yaitu setelah salam, lita berzikir seperti biasa, membaca istigfhar 3x, subhanallah 33x, alhamdulillah 33x, Allahu Akbar 33x dan Laa Ilaaha illallah 1x. Setelah membaca zikir ini semuanya, kita dianjurkan membaca doa apa saja yg kita mau, karena akhir shalat wajib merupakan salah satu waktu yg terbaik untuk berdoa.
c. Pada saat lapang
biasanya kita rajin berdoa kalau sedang menghadapi kesulitan, sedang kepepet, atau dalam keadaan terpuruk. Kalau dalam keadaan sulit doa kita ingin cepat dikabulkan, perbanyaklah doa ketika sedang lapang, saat sedang tidak susah, sebagaimana dijelaskan dalam keterangan sebagai berikut, Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang menginginkan doanya dipenuhi Allah ketika ia dalam kesulitan, maka hendaklah ia memperbanyak doa di waktu lapang.”
d. Ketika sujud
Rasulullah saw bersabda, “Jarak yg paling dekat antara seorang hamba dengan Tuhannya ialah ketika sujud. Maka perbanyaklah doa ketika sujud.”
Caranya , selesai membaca doa Subhaana Rabbiyal A’la, kita bisa lanjutkan dengan doa apa saja yang kita kehendaki. Hadits ini juga tidak menjelaskan pada sujud yang mana saja, tidak harus sujud yang terakhir.
e. Pada hari Jum’at
Rasulullah saw bersabda, “Pada hari Jum’at itu ada suatu saat yang apabila kebetulan seorang Muslim berdiri shalat sambil meminta sesuatu (berdoa) kepada Allah swt, maka Allah akan memberinya apa yang ia minta.” (HR. Muttaqaf ‘Alaih). Keterangan ini memberi arahan bahwa kalau sedang shalat jumat kita dianjurkan untuk memperbanyak doa, sebab pada tersebut ada sa’atul ijaabah (waktu terkabulnya doa).
f. Antara azan dan Iqamah
Rasulullah saw bersabda, “Doa antara azan dan qamat tidak akan ditolak.” (HR Tirmidzi). Selesai azan, kadang ada jeda waktu menunggu iqamat, dalam jeda itulah sebaiknya kita memperbanyak doa, apa saja yang kita mau karena itu merupakan waktu yang baikuntuk berdoa.
g. Pada hari Arafah (9 Dzuhijjah)
Tanggal 9 Dzulhijjah merupakanhari yang sangat penting bagi para jamaah haji, karena waktu tersebut diharuskan wuquf di Arafah. Nabi saw bersabda “Ahajju ‘Arafah” artinya, puncak ibadah haji di wuquf di Arafah. Kalau kita berada di Arafah, perbanyaklah doa karena itu merupakan waktu dan tempat terbaik untuk berdoa. Sebagaimana dijelaskan dalam riwayat Immam Muslim, “Nabi saw mendatangi tempat wuquf di ‘Arafah dan ia menghadap kiblat, terus-menerus berdoa hingga matahari tengelam.”
Itulah sejumlah prosedur yang harus diperhatikan supaya doa dikabulkan, insyaAllah. Wallahu A’lam.

-diambil dari buku Aam Amirudin-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar